Pahlawan yang Berhenti di Puncak, Stan Shih Pendiri ACER GROUP



SHIH muda dilingkupi rasa penasaran. Mengapa bangsanya, bangsa Asia, selalu dianggap tertinggal dibanding orang-orang di negeri Barat dalam hal penguasaan teknologi komputer. Sampai saat itu, Asia hanya dipandang sebagai pasar potensial, bukan sebagai produsen potensial bagi perangkat komputer.

Shih mulai bertanya-tanya. Apakah tak ada yang dapat dilakukannya untuk mengubah pandangan itu?

Memulai Sebagai Karyawan

Lahir di Lukang, Changhua, Taiwan 8 Desember 1944, Shih menyelesaikan pendidikan sajananya di Teknik Elektro National Chaio Tung University. Setelah itu, ia mengambil program master di tempat yang sama.

Berhasil menyelesaikan pendidikan yang diidam-idamkannya, Shih lalu bekerja sebagai karyawan di Unitron Industrial Corp. pada tahun 1971. Di tempat itu bakatnya mulai bersinar. Ia berhasil mendesain sekaligus menjual dalam jumlah yang banyak kalkulator desktop pertama buatan Taiwan. Setahun kemudian, 1972, Shih turut membantu berdirinya Qualitron Industrial Corp. Ia juga berhasil memimpin tim dalam merancang pen watch pertama di dunia.

Tahun-tahun berikutnya, Shih tidak berhenti berkarya.
Pengalamannya sebagai karyawan dan keberhasilannya menciptakan alat-alat baru membuatnya cukup yakin mendirikan perusahaan miliknya sendiri dengan modal awal $25.000, di saat usianya menginjak 32 tahun. Bersama istrinya, Carolyn Yeh, dan empat orang temannya, tahun 1976 ia mendirikan Multitech International Corp., sebuah perusahaan yang menjadi cikal-bakal Acer Group.


Kunci Rahasia Acer Menembus Pasar Dunia
Sebelum Shih masuk sebagai pemain baru, bisnis perakitan PC dunia saat itu hanya dihuni oleh beberapa perusahaan saja yang hanya membangun komputer berukuran besar dan mahal dalam jumlah yang tidak banyak selama setahun, karena komponen komputer pada masa itu masih dirakit dengan tangan. Shih dengan segera menemukan bahwa industri komputer dapat lebih berkembang bila diproduksi secara massal. Ia lalu mengkombinasikan mikroprosesor berharga murah dengan proses perakitan yang lebih efisien dengan menggunakan mesin.

Pendekatan yang digunakan Shih sangat berbeda dengan produsen PC lainnya. Dengan berfokus pada pengoptimalan rantai pasokan dan penanaman semangat tinggi pada para kelompok pemasok komponen, Acer memperkenalkan teknologi baru pada pasar secara cepat dengan harga yang lebih murah. Sebagai contoh, pada awal tahun 1986(di mana saat itu namanya belum banyak dikenal orang), Acer berhasil memproduksi PC berbasis mikroprosesor Intel 386 menyaingi PC milik raksasa Compaq.
Ide ini ternyata membawa kesuksesan bagi Shih. Ia berhasil membangun nama Acer menjadi merek global. Ia juga dianggap menjadi orang yang berjasa menghidupkan boom industri teknologi tinggi di Taiwan dan mempengaruhi model  bagi sistem perakitan PC di seluruh dunia. Shih ppun menjadi role model bagi para entrepreneur Taiwan.

"Pahlawan" yang Berhenti di Puncak
Berbagai predikat telah diraih Shih di sepanjang kariernya. Tahun 1976 ia masuk dalam daftar Ten Most Outstanding Young Person di Taiwan. Sejak 1983, predikat itu meluas untuk seluruh dunia. Pada 1989, majalah Fortune memuat namanya dalam 25 People You Ought to Know for Doing Business in Asia. Business Week, 1996, menganggapnya sebagai salah satu dari Top 25 Managers of the Year. Nama Shih juga pernah masuk dalam daftar 60 Years of Asian Heroes milik Majalah Times atas perannya membangun Taiwan menjadi pusat manufaktur PC dunia.

Stan Shih memutuskan mengundurkan diri dari Acer pada Desember 2004. Tidak seperti kebanyakan orang yang betah berlama-lama di puncak kariernya, Shih memutuskan berhenti justru di saat sedang berada di puncak. "Orang Cina terbiasa bekerja hingga tubuh mereka tak mampu melakukannya lagi. Saya rasa ini tidaklah benar," ujar Shih. "Saya ingin menjadi contoh." Ada alasan tersembunyi, mengapa Shih memutuskan mundur dari Acer. "Dengan cara ini, perusahaan akan mendapatkan darah baru yang dibutuhkannya. Acer memang solid dan stabil, namun dalam beberapa hal kami sedikit tertinggal. Kadang-kadang kami kehilangan agresivitas di level manajer atas dan menengah," tutur Shih tentang alasannya mengundurkan diri dari Acer.

Pelajaran dari Stan Shih: Lakukan yang terbaik maka yang terbaik akan mendatangi Anda!
Selama mengambangkan Acer menjadi merek internasional, Shih telah dipuji karena pendekatan-pendekatan inovatifnya. Bahkan setelah Acer menjelma menjadi raksasa, rasa tidak cepat puas telah membuat Shih terus membawa Acer menemukan inovasi-inovasi baru. "Being big is not good enough...," ujarnya suatu kali. Oleh karena itu, ia tidak ingin Acer hanya menjadi produk yang mengandalkan kemampuan bersaing pada harga rendah semata. Ia meminta agar Acer mampu dikembangkan sebagai sebuah bisnis yang juga unggul dari sisi desain produk dan inovasi.

Pengunduran dirinya dari Acer, yang menurut sebagaian orang terlalu cepat, adalah salah satu upayanya membuat Acer tetap muda dan tetap bersemangat menemukan inovasi-inovasi baru tanpa bergantung pada dirinya. Hingga kini, Acer tetap bertahan menjadi salah satu merek PC paling laris di dunia. Shih menunjukkan, bahwa dengan melakukan yang terbaik, maka hal yang terbaik pun akan mendatangi Anda.

Comments

Popular posts from this blog

Aplikasi Foto Bareng Hatsune Miku

Perbedaan sinyal GPRS, EDGE, 3G, HSDPA, dan 4G

Apa itu Cloud Computing?